Skip to main content

Perjalanan

 Perjalanan "Perjalanan hidup akan membawa kita pada perjalanan demi perjalanan ke tempat-tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Ada hikmah berbeda di setiap tempat yang telah tersinggahi. Hikmah akan sebuah kebijakan alam yang mendewasakan. Satu perjalanan adalah satu pelajaran baru. Satu perjalanan adalah satu jejak langkah perbaikan diri. Satu perjalanan adalah satu pernik mutiara berharga. Melakukan perjalanan demi perjalanan adalah menyatukan dan menyusun tiap pernik mutiara berharga, untuk menjadi sebuah mahkota hati: pemahaman akan inti sebuah hidup dan kehidupan.  Kenapa manusia cepat menolak segala hal yang tak mengenakkan dirinya—dan atas alasan apa harus ditolak? Mengapa pula ia mudah menerima apa pun yang menenteramkan jiwanya—lalu berdasar pertimbangan apa? Perjalanan ini akan membawa ke suatu tempat, sesuai bekal mu, perjalanan ini akan mengajarkan mu membaca kehidupan perjalanan itu berubah jadi mata pelajaran yang syarat makna perjalanan itu menghiasi jiwa.

Perjalanan

 Perjalanan


"Perjalanan hidup akan membawa kita pada perjalanan demi perjalanan ke tempat-tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Ada hikmah berbeda di setiap tempat yang telah tersinggahi. Hikmah akan sebuah kebijakan alam yang mendewasakan. Satu perjalanan adalah satu pelajaran baru. Satu perjalanan adalah satu jejak langkah perbaikan diri. Satu perjalanan adalah satu pernik mutiara berharga. Melakukan perjalanan demi perjalanan adalah menyatukan dan menyusun tiap pernik mutiara berharga, untuk menjadi sebuah mahkota hati: pemahaman akan inti sebuah hidup dan kehidupan. 


Kenapa manusia cepat menolak segala hal yang tak mengenakkan dirinya—dan atas alasan apa harus ditolak? Mengapa pula ia mudah menerima apa pun yang menenteramkan jiwanya—lalu berdasar pertimbangan apa?


Perjalanan ini akan membawa ke suatu tempat, sesuai bekal mu, perjalanan ini akan mengajarkan mu membaca kehidupan

perjalanan itu berubah jadi mata pelajaran yang syarat makna

perjalanan itu menghiasi jiwa.


Perbanyaklah bekal, agar panjang perjalanan

agar banyak berpikir mu, agar banyak mata pelajaran yang terhimpun, mampu meredam ego semakin sadarlah diri.


Manusia adalah makhkuk pencari makna. Ia sangat mudah jatuh putus asa jika gagal memahami hidupnya sendiri. Ia merasa takjub dengan keberadaannya di semesta ini, dan teramat ingin mengetahui alasannya. Ia mudah terguncang oleh bencana alam, kekejaman sesamanya, dan sadar secara penuh akan kelemahan fisik dan kejiwaannya. Ia sulit menanggungkan masa depan kepunahannya yang nyaris tak terelakkan.




Di mana sejatinya hidup diletakkan Tuhan? Pertanyaan itu perlu kita jawab sebagai makhluk sempurna—puncak penciptaan-Nya. Jika berhasil menemukan jawabnya, niscaya tak satu pun kita berani mengikrar.

Mereka menggali dan mengolah sebentuk pengetahuan yang teramat sulit dimengerti.


Hidup yang sejatinya irasional ini harus didekati dengan sebuah pola. Jika Anda berani bertindak irasional, alam semesta akan membalas Anda dengan kekuatan yang sama irasionalnya. Jika Anda menghindar dari sebuah tantangan, maka tantangan itu akan datang lagi dalam bentuk berbeda. Manusia selalu menarik ke arah dirinya, sesuatu yang paling ia takuti. Padahal jelas merugikan dirinya sendiri.,,


Kita bisa sampai pada hari ini, semata karena mau ngelakoni, berlelah-lelah, bersusah payah, tunggang langgang, bertungkus lumus. Lantaran bukan hanya suka yang mau kita terima, melainkan juga duka.


Sebuah perjalanan mungkin sama dengan selalu menyisipkan pengetahuan dan pelajaran dalam setiap tulisan. Bagaimanapun setiap tulisan harus mempunyai makna. Yang membuat sebuah tulisan menjadi bernilai adalah tentang makna yang terkandung di dalamnya. Mungkin banyak tulisan yang enak untuk dibaca, tapi tidak semua mempunyai makna dalam keberadaanya, mungkin begitupun dengan perjalanan seperti mencari keberadaan untuk tubuh kita. 



Berpergian

Menurut saya tidak penting seberapa tinggi gunung yang bisa kita daki, juga tidak begitu penting tempat apa saja yang pernah kita datangi. Yang lebih penting adalah bagaimana kita memahami makna dari setiap perjalanan. Kita harus lebih peka dalam memahami alam dan membaca kehidupan. Semakin kita bisa memahaminya maka kita akan semakin tahu cara untuk hidup.


Yang pasti waktu yang berjalan adalah sebuah perjalanan, berpikir, sampai mengenang waktu lampau. maka kita harus memahami setiap perjalanan,  kita tidak bisa memahami makna dari setiap perjalanan maka hanya sebuah tulisan tanpa makna yang akan tercipta.


Namun dalam sebuah pencarian, kita akan banyak menemukan. Karena itu esensi dari sebuah pencarian. Sekalipun itu bukan bagian dari yang kita tuju.


Maka, menurut saya, perjalanan adalah soal menemukan. Menemukan makna dari setiap tujuan yang kita rencanakan. Tak peduli itu berkaitan atau tidak dengan tujuan kita.


Sebuah ‘organ’ yang juga berfungsi sebagai kompas untuk menunjukan arah. Arah kebermaknaan, dan arah makna hidup manusia. Selama alat itu bisa kita gunakan, maka makna akan selalu ditemukan.


batasan atau larangan terdahulu juga memaksa kita memilih, 

berangkat dari sudut pandang dan kesadaran pikiran saat kita memulai perjalanan, kita sudah tahu konteksnya adalah kita ingin mendapatkan yang tak bisa kita lakukan sebelumnya.  


ehem..

Ada yang tidak kamu ketahui sebelumnya,

kita tidak pernah mampu, saat waktu terus memudar,

Menjadi yang terindah saat masa kita masih panjang, 

kamu bisa menempatkan rasa lelahmu, untuk setiap mimpi indahmu,

maka didalamnya menjadi bijak untuk setiap perenungan, berpergian untuk menemukan. 


Comments

Popular posts from this blog

gue dan sahabat

Dalam sebuah hidup pasti ada seseorang yg lu temui yg sangat berkesan buat hidup lu. Kalo gue yaa sahabat dimana dia tau cara membuat gue bahagia, dan ini foto - foto dari masa lalu gue dan sahabat gue yg gak bakal gue lupain selama hidup gue.

Pada malam hari

 Pada malam hari: Imajinasi & Realitas Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam. Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu. Kalian pernah mendengar kata-kata ini, karya dari penyair terkemuka chairil anwar.  Raga ini mesti belajar membatasi nikmat agar tidak terlalu terbuai dalam kesenangan yang semu. Raga ini mesti berjalan walaupun hanya kesunyian yang seringkali ditemukan. Menghindari segala pandangan yang menambah semakin banyak potensi-potensi bertambah suburnya angan-angan yang seyogyanya selalu saja mendorong hasrat untuk tidak pernah puas akan sesuatu. Untuk jujur kepada diri sendiri, terkadang kita mesti menghadapi berbagai prasangka yang berada di luar diri. Kemudian, membela diri bukanlah sesuatu yang mesti dilantangkan ketika mengalami hal tersebut, hanya diam dan biarkan rasa sakit itu menembus pandangan yang selama ini menutupi. Karena bisa jadi, itu merupakan suatu jalan untuk menemukan kesejatian. Bukankah apa yang selama ini kita anggap "aku" sebenarny

INSOMNIA

 INSOMNIA / Melerai Lara para pemirsa yang berbahagia tidak pernah takut melihat angka nol saat memastikan sisa paket internet Tak akan pernah bisa. Bagi saya, terlalu banyak yang ingin saya ceritakan dan selalu ingin  saya jadikan sebuah cerita yang tak pernah ada akhirnya. Karena menurut saya membuat akhir dari sebuah cerita adalah seperti bunuh diri. Sangat sulit. Entah apakah nanti saya bisa membuat akhir dari cerita ini. semoga saja demikiaan. Ini adalah gaya bahasa saya. Menurut saya, masih banyak kurangnya, tak bisa berbasa-basi, dan terlalu banyak titik. Ya. Banyak titik, bukan? saya banyak menggunakan kata Tanya dan hanya menulis sebuah cerita dari cara pandang saya saja. Sangat subyektif. Membuat banyak paragraf adalah hal baru dalam menulis bagi saya.  Kembali dalam bentuk paragraf, saya benar-benar ingat dalam pikiran yang sangat puitis, membuat paragraf dengan hanya terdiri tiga kalimat di dalamnya. saya mencoba menerjemahkannya, Bagi saya, ketika saya tak bisa tidur disaa